Trauma dumping didefinisikan sebagai sebuah perilaku di mana seseorang bercerita tentang kisah pribadi atau pengalaman traumatis secara berlebihan kepada seseorang. Di zaman sekarang kita pasti sudah sangat sering menemui kisah-kisah menyedihkan seseorang di media sosial.
Beberapa pengguna media sosial tidak ragu untuk membagikan pengalaman menyedihkan mereka di media sosial tanpa memikirkan dampak yang mungkin terjadi pada orang lain saat membaca cerita mereka.
Baca Juga: Kenapa Trauma Masa Kecil Berdampak Hingga Dewasa?
Melansir dari Psychology Today, trauma dumping dulunya terjadi hanya pada teman terdekat kita, namun keberadaan media sosial membuat seseorang melakukan hal tersebut untuk diketahui oleh orang asing.
Disebutkan bahwa membagikan kisah menyedihkan di media sosial tidak akan membuat seseorang merasa lebih baik, hal tersebut hanyalah sebuah usaha untuk mendapatkan perhatian semata.
Berikut ini beberapa alasan kenapa seseorang melakukan trauma dumping di media sosial.
1. Ingin Didengar
Ketika seseorang mengalami trauma, mereka dapat merasa terisolasi dan kesepian. Trauma dumping di media sosial mungkin menjadi cara bagi mereka untuk mencari perhatian dan dukungan dari pengikut mereka. Mereka dapat merasa lebih baik ketika orang lain menunjukkan simpati atau empati pada cerita mereka.
2. Kurangnya Dukungan Sosial
Orang yang mengalami trauma mungkin merasa kurang didukung oleh orang-orang di sekitar mereka. Trauma dumping di media sosial dapat menjadi cara untuk mencari dukungan dan pengakuan dari orang yang mereka anggap sebagai komunitas atau kelompok yang penting bagi mereka.
Baca Juga: Kenapa Kita Harus Menyembuhkan Trauma Masa Lalu Sebelum Menjalin Hubungan Baru?
3. Tidak Dapat Mengekspresikan Diri Secara Verbal
Beberapa orang mungkin kesulitan untuk berbicara secara langsung tentang pengalaman traumatis mereka. Trauma dumping di media sosial mungkin menjadi cara yang lebih mudah dan nyaman untuk mengekspresikan diri.
4. Kurangnya Kesadaran Tentang Dampak pada Orang Lain
Orang yang melakukan trauma dumping di media sosial mungkin tidak menyadari bahwa cerita mereka dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional orang lain. Mereka mungkin hanya berfokus pada kebutuhan untuk melepaskan beban emosional dan tidak memperhatikan dampak yang mungkin timbul pada orang lain.