Asuransi bisa menjadi instrumen keuangan yang berharga untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga. Berkat jaminan proteksi dari asuransi, pikiran pun jadi lebih tenang.
Ada beragam jenis asuransi, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi properti. Meski menawarkan sejumlah keuntungan, asuransi tak dirancang untuk semua orang. Dengan kata lain, produk keuangan ini tidak selalu dibutuhkan.
Baca Juga: Kenapa Asuransi Jiwa itu Penting?
Melansir Investopedia, berikut beberapa alasan orang enggan membeli asuransi.
1. Tak Memerlukan Proteksi
Asuransi dirancang untuk memproteksi diri dan keluarga dari kerugian atau risiko finansial. Jadi, asuransi tidak diperlukan kalau memang tidak ada risiko dan tidak ada yang perlu dilindungi.
Misalnya, asuransi jiwa dirancang untuk menjamin finansial keluarga jika pencari nafkah utamanya meninggal. Asuransi jiwa pun jadi tak dibutuhkan jika tak ada yang bergantung secara finansial pada orang itu. Jadi, ia tak perlu memastikan kesehatan finansialnya jika ia meninggal dunia. Misalnya, orang itu tak memiliki anak atau finansial anak-anaknya sudah mapan.
2. Anggaran Mepet
Orang perlu memastikan arus kasnya cukup untuk membayar premi. Jika anggarannya mepet, ia mungkin lebih memprioritaskan pembayaran kebutuhan lainnya, seperti makanan, pakaian, pendidikan, dan cicilan rumah, sebelum membeli asuransi.
3. Memiliki Rencana Keuangan Lainnya
Asuransi tak diperlukan jika orang itu sudah membuat rencana keuangan lain yang bisa memberikan keuntungan. Misalnya, ia sudah memiliki instrumen investasi yang diyakininya dapat memenuhi kebutuhan finansialnya jika terjadi hal-hal di luar dugaan.
Tips Memilih Asuransi
Beberapa asuransi perlu dimiliki untuk memberikan proteksi dan supaya finansial tak terganggu jika terjadi hal tak terduga. Namun, kita harus tahu cara memilih asuransi yang tepat agar tak rugi. Berikut tipsnya.
1. Pilih produk asuransi sesuai kebutuhan
Pastikan Anda membeli produk asuransi karena memang membutuhkannya, bukan sekadar tertarik dengan promo dan penawaran hadiahnya atau karena terpaksa. Jika perlu, lakukan konsultasi dengan orang-orang yang menurut Anda memahami hal ini.
2. Pastikan profesionalitas agen
Agen asuransi yang membantu mengurus pembelian produk asuransi harus merupakan agen profesional yang memiliki sertifikasi keagenan. Pilih juga agen yang mampu membantu dan menjelaskan secara rinci serta mengurus keperluan asuransi Anda di kemudian hari.