Kenapa Ada Orang Suka Berutang?

Cindypurbasari April 10, 2023
WE Trivia, Yogyakarta –

Manusia tak lepas dari kebutuhan dan keinginan untuk memastikan kelangsungan hidupnya. Kebutuhan dan keinginan itu pun dapat dipenuhi dengan uang. Namun, ketika uang yang dimiliki tak cukup, utang dijadikan alternatif cara untuk mengakomodasinya.

Baca Juga: Kenapa Sebaiknya Kita Tidak Memberi Utang kepada Teman?

Sebagian orang memilih mengelola keuangannya agar sebisa mungkin terhindar dari utang. Namun, ada juga orang yang justru suka berutang, asalkan kebutuhan dan keinginannya terpenuhi. Beberapa dari mereka bahkan mengambil utang tanpa memikirkan cara melunasinya.

Melansir Debt, berikut alasan orang suka berutang. 

1. Keinginan Versus Kebutuhan

Setiap orang punya daftar keinginan dan kebutuhan masing-masing yang harus dipenuhi dengan uang. Jika uang tersedia, keduanya mampu dipenuhi. Namun, jika kondisinya tidak memungkinkan, banyak orang merasa tidak bahagia. Alhasil, mereka mencari cara lain untuk memenuhinya.

Setiap orang pun punya reaksi tersendiri atas ketidakmampuan memenuhi keinginan dan kebutuhan itu. Ada yang memilih mengutamakan kebutuhan dulu, sambil menabung untuk memenuhi keinginan. Namun, ada juga yang mengambil jalan pintas agar keduanya bisa dipenuhi sekaligus.

Salah satu jalan pintas tersebut adalah utang. Bagi mereka yang suka berutang, yang penting keinginan dan kebutuhan itu segera terpenuhi, sementara pembayarannya dipikirkan belakangan.

2. Terlalu Percaya Diri

Ketika memutuskan untuk berutang, orang itu biasanya meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia layak mendapatkannya dan mampu melunasinya nanti. Namun, beberapa orang dapat mengalami penyesalan setelah menyadari berapa banyak yang mereka harus bayar kembali untuk beberapa lama.

Saat itulah utang mulai menimbulkan stres dan rasa penyesalan mendalam. Rasa stres ini makin menjadi saat orang itu merasa terjebak dalam pekerjaan yang dibencinya karena mereka membutuhkan gaji untuk melunasi utang.

Baca Juga:  Care Work dan Kerja-Kerja yang Terlupakan

3. FOMO

Tak bisa dimungkiri penerimaan masyarakat berkaitan dengan uang, status sosial, dan hak istimewa. Orang yang lebih banyak uang umumnya dipandang lebih populer akibat persepsi kesuksesan yang diukur dengan kekayaan pribadi.

Demi diterima masyarakat, beberapa orang mempercantik citranya dengan segunung utang. Mereka yakin dan berharap akan mendapatkan penerimaan sosial yang lebih besar oleh orang-orang sekitarnya jika kekayaan meningkat.

4. Media Sosial dan Budaya Konsumtif

Tak jarang media sosial menjadi ajang untuk memamerkan kekayaan. Hal ini lantas memengaruhi pengguna lainnya agar memiliki produk yang sama. Terlebih lagi, begitu banyak platform menyoroti influencer untuk mempromosikan produk. Kekuatan sosial ini pun mendorong orang untuk berutang.


Artikel Terkait

fa-home
Home
fa-user
Account
fa-shopping-cart
Cart
fa-search
Search