Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis bersangkutan dengan hubungan antar orang perorangan, kelompok manusia atau kelompok dengan orang perorangan. Interaksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif.
Kedua interaksi ini umum terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Namun yang paling diharapkan terjadi di masyarakat adalah bentuk interaksi sosial asosiatif. Karena interaksi sosial disosiatif adalah interaksi yang menuju ke arah perpecahan sedangkan asosiatif lebih menuju pada persatuan.
Karena lebih diharapkan terjadi dalam kehidupan sehari-hari lalu apa sebenarnya sosial asosiatif tersebut? Dan bagaimana bentuk serta manfaat dari interaksi sosial tersebut? Untuk mengetahui lebih lanjut mari simak penjelasan mengenai interaksi sosial yang menuju persatuan berikut ini:
Sebelumnya mari bahas terlebih dahulu apa interaksi sosial yang biasa dilakukan masyarakat. Interaksi sosial sendiri merupakan proses timbal balik yang dilakukan oleh manusia dengan manusia lainnya selama hidup di masyarakat.
Dalam interaksi tersebut dapat menimbulkan dampak yang positif dan negatif. Dampak positif tersebut yang disebut dengan interaksi sosial asosiatif. Dampak ini memberikan hubungan interaksi sosial yang mengacu pada persatuan dan kontak positif lainnya.
Dari penjelasan mengenai interaksi sosial di atas, dapat dikatakan bahwa interaksi sosial asosiatif adalah bentuk kerja sama atau hubungan interaksi sosial yang dilakukan oleh kelompok atau individu yang mengarah kepada kegiatan sosial yang positif dan mempersatukan pandangan.
Ada banyak contoh bentuk interaksi sosial asosiatif yang bisa kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai bentuk kegiatan tersebut tentu saja dilakukan dengan sadar oleh individu atau kelompok yang melakukannya.
Berikut ini adalah beberapa bentuk dari interaksi asosiatif yang bisa kamu temukan dalam hidup di masyarakat:
Salah satu bentuk dari interaksi sosial yang berujung dalam kegiatan positif adalah kerja sama. Interaksi sosial kerja sama merupakan usaha bersama yang dibangun oleh individu atau kelompok agar bisa mencapai suatu tujuan bersama.
Kerja sama dapat terbentuk karena adanya interaksi yang terjalin antar individu atau kelompok. Dalam kegiatan ini, setiap individu atau kelompok saling mendukung satu sama lain serta membangun semangat agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Beberapa gambar interaksi sosial asosiatif dalam bentuk kerja sama di masyarakat adalah sebagai berikut:
Gotong royong adalah salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan dengan sukarela oleh individu atau kelompok untuk mengerjakan pekerjaan tertentu yang melibatkan banyak orang.
Bargaining adalah salah satu kegiatan kerja sama yang memiliki perjanjian untuk saling bertukar barang atau jasa antar organisasi.
Kooptasi adalah prosedur penerimaan sebuah unsur baru dalam kepemimpinan yang merupakan tips untuk menghindari terjadinya permasalahan atau konflik dalam sebuah organisasi.
Koalisi adalah sebuah kombinasi yang dilakukan antara dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan sama. Dengan adanya koalisi dua organisasi tersebut akan lebih stabil serta memiliki struktur tersendiri.
Joint venture adalah bentuk kerja sama yang ada dalam perusahaan proyek khusus.
Akomodasi merupakan salah satu bentuk dari interaksi sosial asosiatif. Akomodasi merupakan sebuah proses penyesuaian dari individu atau kelompok yang seluruh anggotanya memiliki konflik yang kemudian dapat mengatasi hal tersebut.
Tujuan dari adanya akomodasi adalah agar mampu menciptakan keseimbangan dalam interaksi sosial dengan menggunakan norma yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu, konflik yang terjadi bisa redam dan menghindari adanya konflik lainnya.
Cara yang digunakan dalam bentuk interaksi sosial ini agar bisa menghindari konflik adalah dengan menghormati kepribadian masing-masing baik dengan paksaan atau tekanan. Berikut ini adalah beberapa bentuk dari interaksi sosial akomodasi:
Koersi
Salah satu interaksi sosial asosiatif akomodasi contohnya adalah koersi. Interaksi sosial ini merupakan bentuk dari akomodasi yang terjadi karena adanya paksaan dari suatu pihak lebih dominan kepada pihak atau kelompok lain.
Contoh dari bentuk interaksi sosial ini adalah adanya sistem rezim atau pemerintah totaliter.
Kompromi
Sedangkan kompromi merupakan bentuk dari interaksi sosial akomodasi yang memiliki banyak pihak yang terlibat dalam suatu perselisihan sehingga tetapi kemudian saling meredakan tuntutan sehingga konflik dapat terselesaikan.
Sikap dasar dari bentuk interaksi sosial ini adalah dimana seluruh pihak merasakan apa yang dirasakan oleh pihak lainnya. Contohnya adalah adanya perjanjian gencatan senjata antar negeri saat sedang terlibat dalam peperangan.
Arbitrase
Interaksi sosial asosiatif berbentuk akomodasi memiliki beberapa contoh, salah satunya adalah arbitrase. Interaksi sosial arbitrase merupakan bentuk dari akomodasi karena akibat dari kedua pihak yang sedang konflik tetapi tidak sanggup mencapai kompromi sendiri.
Oleh sebab itu, mereka mengundang pihak atau kelompok ketiga yang memiliki sikap netral yang mampu memberikan penyelesaian. Pemilihan pihak ketiga biasanya diambil dari pihak yang berwenang secara hukum.
Mediasi
Sedangkan mediasi merupakan pihak lain yang memiliki peran sebagai penengah atau biasa disebut dengan juru damai. Dari putusan perdamaian tergantung dari kedua belah pihak yang bertikai. Contoh dari bentuk mediasi pemerintah Indonesia agar faksi yang sedang konflik di Kamboja bisa berdamai.
Konsiliasi
Konsiliasi adalah upaya untuk mempertemukan pihak yang sedang berselisih agar tercapai tujuan bersama. Dalam hal ini konsiliasi lebih bersifat lunak kepada kedua belah pihak untuk mengadakan asimilasi.
Toleransi
Toleransi merupakan salah satu bentuk dari interaksi sosial asosiatif yang tanpa ada persetujuan resmi sehingga dapat terjadi tanpa direncanakan atau disadari. Hal ini bisa saja terjadi juga karena ingin menghindari adanya perselisihan yang bisa jadi saling merugikan.
Stalemate
Stalemate adalah salah satu bentuk dari interaksi sosial yang terjadi karena adanya perselisihan antar kelompok yang memiliki kekuatan seimbang. Namun kedua kelompok tersebut secara sadar tidak ada yang berusaha untuk maju maupun mundur sehingga perselisihan bisa berhenti tanpa ada kesepakatan.
Ajudikasi
Sedangkan ajudikasi adalah proses penyelesaian sebuah masalah atau sengketa yang dapat diselesaikan melalui jalur hukum atau peradilan.
Dari beberapa contoh interaksi sosial asosiatif akomodasi di atas, dapat disimpulkan bahwa akomodasi ada karena memiliki tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan yang ingin dicapai dari adanya akomodasi:
Mengurangi adanya pertentangan yang terjadi antar individu atau kelompok karena adanya perbandingan mengerti.
Menghindari terjadinya suatu ledakan pertentangan dalam waktu yang lama.
Memperbolehkan terjadinya kerja sama antar kelompok yang hidupnya terpisah karena adanya faktor kebudayaan atau psikologis.
Mengusahakan adanya peleburan yang terjadi antar kelompok yang terpisah.
Salah satu bentuk interaksi sosial asosiatif adalah asimilasi. Pengertian dari asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya upaya untuk mempersempit perbedaan antar individu atau kelompok agar memperkuat kesatuan dengan proses saling menghormati kepentingan bersama.
Proses interaksi asimilasi yang bisa kamu temukan adalah pada saat proses penggabungan dua kebudayaan yang berbeda. Meskipun terlihat gampang, nyatanya proses ini tidak semudah itu. Harus ada berbagai faktor berikut ini agar proses asimilasi bisa terjadi dengan baik:
Sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.
Memiliki kesempatan yang seimbang dalam hal ekonomi.
Sikap terbuka yang berasal dari golongan berkuasa di masyarakat.
Persamaan dalam unsur-unsur budaya.
Perkawinan campuran.
Memiliki musuh yang sama.
Interaksi sosial asosiatif memiliki bentuk lain, yaitu akulturasi. Definisi dari interaksi sosial akulturasi adalah proses sosial yang terjadi karena adanya suatu kelompok yang memiliki budaya tertentu kemudian dihadapkan dengan unsur budaya asing namun secara bertahap dapat menerimanya.
Dari proses tersebut akan terjadi percampuran budaya sendiri dengan budaya-budaya asing atau baru yang diterima. Biasanya generasi muda yang paling mudah menerima adanya budaya asing.
Interaksi sosial asosiatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis paternalism dan adaptasi. Kedua jenis interaksi asosiatif tersebut akan dijelaskan lebih lengkap berikut ini:
Jenis asosiatif pertama paternalisme yang merupakan suatu penguasa dari kelompok pendatang kepada kelompok anak negeri. Penguasaan yang dimaksud bisa dalam berbagai bidang, mulai dari bidang pertahanan, ekonomi, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
Penggunaan interaksi sosial paternalisme dianggap mudah untuk dapat menghindari terjadinya konflik yang terjadi antara kaum pendatang dan warga pribumi.
Sedangkan jenis asosiatif yang lain adalah adaptasi yang merupakan penyesuaian diri yang dilakukan antar individu atau kelompok yang sebelumnya mengalami konflik agar bisa mengurangi ketegangan yang terjadi karena konflik tersebut.
Interaksi sosial ini pasti pernah kamu alami ketika berada di wilayah baru, yang dimana semua aturan yang diterapkan dalam wilayah tersebut sebisa mungkin harus kamu ikuti agar tidak terjadi konflik yang tidak diinginkan.
Interaksi sosial asosiatif memiliki beberapa ciri yang bisa kamu bedakan dari interaksi sosial lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri asosiatif yang harus kamu ketahui:
Adanya bentuk kerja sama.
Adanya hubungan yang mengarah pada persatuan antar individu atau kelompok.
Terjadi lebih dari satu individu atau kelompok.
Komunikasi yang terjadi antar pelaku interaksi asosiatif berlangsung dengan hubungan sosial.
Memiliki tujuan dan maksud yang baik yang ingin dicapai oleh kedua belah pihak.
Diimplementasikan oleh model kerja sosial dengan sistem tertentu.
Sebagai salah satu bentuk interaksi sosial yang paling banyak diinginkan terjadi dalam kehidupan masyarakat, interaksi sosial asosiatif dalam kehidupan sehari-hari memiliki berbagai manfaat berikut ini:
Dapat mempersatukan dan menyelesaikan masalah yang terjadi dalam masyarakat tanpa harus terjadi perpecahan.
Dapat mengarahkan masyarakat menuju pada persatuan dan kesatuan.
Tidak terjadi perpecahan.
Mencegah terjadinya konflik yang terjadi antara individu dengan individu lainnya dan antara satu kelompok atau lebih.
Menjalin suatu kesatuan dan meningkatkan solidaritas kepada seluruh anggota kelompok.
Ada beberapa contoh interaksi sosial asosiatif di kehidupan sehari-hari yang mungkin kamu temukan atau lakukan. Berikut ini adalah contoh-contoh interaksi asosiatif tersebut:
Adanya toleransi yang terjadi antar umat beragama.
Para siswa yang sedang mengerjakan tugas kelompok bersama.
Tim basket yang harus saling bekerja sama untuk memenangkan pertandingan.
Para pemuda desa yang membentuk organisasi karang taruna untuk saling membantu satu sama lain.
Pernikahan yang terjadi antara orang Bali dengan orang Bandung yang memiliki latar belakang dan budaya yang berbeda.
Bagaimana interaksi sosial asosiatif yang terjadi dalam lingkungan sekitar kamu? Apakah sudah terjadi dan sesuai dengan yang diharapkan. Semoga saja kamu terhindar dari adanya lingkungan perpecahan dan dapat terus menjaga interaksi positif yang baik dalam hidup di masyarakat.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Pengertian Interaksi Sosial Yang Tepat Serta, Syarat, Faktor, Dll
Mobilitas Sosial – Pengertian, Bentuk-Bentuk, Faktor dan Dampak
Contoh Asimilasi: Pengertian, Proses, Faktor-Faktor, dan Contoh
Obligation Adalah Pengertian, Jenis-Jenis, Contoh Penggunaan
Diferensiasi Sosial Pengertian, Ciri-Ciri, Contoh Dll (Lengkap)
The post Interaksi Sosial Asosiatif: Pengertian, Bentuk, Jenis, Ciri, Contoh . ..