Fisika merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang didalamnya mempelajari gerak, material, serta perilaku dalam waktu dan ruang. Dalam ilmu fisika terdapat materi mengenai nilai satuan yang berfungsi untuk mengukur. Besaran pokok dan besaran turunan menjadi ilmu yang berperan dalam mengukur.
Pengertian alat ukur adalah adalah yang dipakai sebagai pengukur besaran. Sedangkan untuk definisi besaran sendiri adalah sesuatu yang bisa diukur serta dinyatakan dengan nilai atau angka.
Besaran merupakan sesuatu yang mempunyai perhitungan, satuan ukuran, nilai, dan ukuran. Dimana nilai yang dimaksud mampu meningkatkan properti objek. Properti tersebut dinyatakan sebagai angka ketika hasil pengukuran didapatkan.
Setiap besaran mempunyai satuan ukuran yang telah ditentukan, karena satu besaran berbeda dengan besaran yang lainnya. Selain itu, hal lain yang menunjukkan setiap besaran diukur dengan cara yang berbeda adalah satuan.
Dengan demikian besaran pokok merupakan besaran yang mempunyai nilai tunggal dan telah disepakati oleh fisikawan. Sifat-sifat yang dimiliki oleh besaran pokok diantaranya ialah didapatkan langsung dari pengukuran, telah ditentukan sebelumnya, dan memiliki satuan.
Terdapat beberapa macam besaran pokok yang biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Satuan Internasional (SI) menyatakan terdapat 7 macam besaran pokok yang telah disepakati. Berikut penjelasan mengenai macam-macam besaran pokok:
Panjang merupakan besaran pokok yang digunakan sebagai ukuran panjang dari suatu benda. Satuan yang digunakan untuk besaran panjang dalam sistem Satuan Internasional (SI) adalah meter (m).
Pada dasarnya besaran panjang mempunyai dimensi atau biasanya disingkat dengan simbol L. Terdapat beberapa alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang, yakni penggaris, jangka sorong, dan pita pengukur.
Para ahli pada tahun 1960 menyatakan bahwa satuan meter merupakan 1.650.763,73 kali dari panjang gelombang suatu radiasi jingga dan merah. Dimana radiasi yang dimaksudkan dipancarkan langsung dalam ruang hampa oleh 86 atom kripton.
Massa merupakan sejumlah materi yang berada di dalam suatu benda tertentu. Satuan yang digunakan massa dalam sistem Satuan Internasional (SI) ialah kilogram (kg). Definisi dari kilogram sendiri adalah massal silinder dari suatu logam yang memuat perpaduan iridium dan platinum.
Satuan kilogram menjadi satu-satunya standar yang hingga saat ini tidak mampu dipindah tangan. Terdapat beberapa alat ukur massa, yaitu:
Neraca kimia, berfungsi untuk mengukur massa yang relatif kecil.
Neraca digital/elektronik
Neraca lengan
Besaran pokok yang selanjutnya adalah waktu. Pada awalnya definisi waktu adalah 1/86.400 jam dalam satu hari. Dimana untuk definisi tersebut didasarkan pada rotasi bumi. Satuan yang digunakan dalam waktu berdasarkan Satuan Internasional (SI) adalah detik.
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu agar lebih akurat adalah jam atom. Salah satu jenis jam tersebut mempunyai gerakan atom tertentu yang mengaturnya, contohnya adalah cesium. Dimana 1 detik dalam cesium sama dengan 9.192.631.770 periode getaran.
Beberapa alat yang digunakan untuk mengukur besaran waktu diantaranya ialah jam matahari, jam pasir, jam, arloji, dan stopwatch.
Kuat arus adalah besaran dasar yang dipakai dalam penentuan besarnya arus mengalir dari suatu tempat tertentu ke tempat yang lain. Ampere (A) merupakan satuan yang dipakai untuk menyatakan kuat arus.
Huruf yang digunakan untuk menunjukkan besarnya arus adalah “I”. Sedangkan alat yang biasa digunakan untuk mengukur kuat arus dinamakan dengan amperemeter.
Pengertian suhu merupakan ukuran dari tinggi atau rendahnya suhu dari suatu ruang atau benda. Satuan yang digunakan untuk menyatakan suhu dalam SI adalah Kelvin (K). Lokasi titik tiga air dan diagram fase air merupakan dasar sebagai definisi dari suhu.
Lokasi titik tiga air merupakan suhu ketika tiga fase air hidup secara berdampingan sebagai 273,16 Kelvin. Sedangkan untuk 0 Kelvin adalah nol mutlak, sehingga 1 kelvin berarti 1/273,16 kali dari suhu air.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu secara akurat pada suatu benda adalah thermometer. Dimana hasil pengukuran dari thermometer ini dinyatakan dalam bentuk numerik.
Jumlah zat merupakan besaran pokok yang berfungsi dalam memperhitungkan jumlah partikel yang ada pada suatu benda. Satuan yang diperbolehkan untuk ukuran jumlah zat dalam sistem SI adalah mol. Sedangkan untuk dimensi yang digunakan berupa “N”.
Besaran pokok yang terakhir ialah intensitas cahaya yang digunakan dalam pengukuran cahaya pada permukaan suatu benda. Candela (cd) merupakan satuan yang paling umum digunakan untuk menyatakan intensitas cahaya.
Kemudian dimensi yang digunakan dalam intensitas cahaya adalah J. Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yaitu lighmeter atau luxmeter.
Setelah memahami mengenai besaran pokok maka tidak akan lengkap jika kamu tidak mempelajari besaran turunan. Pengertian besaran turunan adalah sebuah besaran yang merupakan turunan dari besaran pokok.
Sebenarnya besaran turunan ini hampir sama dengan pokok karena memiliki fungsi yang sama yakni untuk menghitung sesuai. Keduanya sama-sama dapat dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI). Satuan dalam besaran turunan pada umumnya dikenal dengan satuan turunan.
Selain itu, satuan dalam besaran turunan juga seringkali berasal dari gabungan dari beberapa satuan pada besaran pokok. Oleh sebab itu, terdapat beberapa besaran turunan yang satuannya terdiri dari beberapa.
Supaya kamu lebih paham mengenai besaran turunan maka kamu juga harus memahami macam-macam besaran turunan. Berikut penjelasan mengenai macam-macam besaran turunan:
Besaran turunan yang pertama dan paling banyak dijumpai adalah gaya. Pengertian gaya adalah besaran yang berasal dari perkalian antara percepatan dengan massa. Satuan dari besaran ini merupakan gabungan dari besaran pokok, yakni menjadi kg m/s^2.
Pada umumnya satuan yang digunakan untuk menyatakan gaya dapat disebut dengan istilah Newton. Hal tersebut dikarenakan seorang ahli yang menemukan adanya gaya bernama Issac Newton.
Dengan demikian ketika kamu menghitung suatu besaran turunan gaya maka satuan yang dihasilkan adalah Newton. Besaran yang satu ini banyak dipelajari dalam pelajaran fisika. Rumus untuk menghitung besar gaya adalah F = m . a.
Usaha merupakan salah satu jenis besaran turunan yang mempunyai satuan yang disebut Joule. Besaran turunan usaha ini hasil dari perkalian antara jarak dengan gaya, sehingga satuannya juga dapat ditulis dalam kg m^2 s^-2.
Besaran turunan usaha sama dengan gaya, yakni banyak dijumpai dalam pelajaran fisika. Rumus yang digunakan untuk menghitung usaha adalah W = F.s
Kecepatan adalah besaran turunan yang didapatkan dari perhitungan jarak yang telah ditempuh oleh sesuatu dan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh. Dalam sistem SI satuan yang digunakan untuk menyatakan kecepatan adalah m/s.
Untuk membaca satuan kecepatan tersebut adalah meter per second atau meter per detik. Besaran ini tidak hanya ditemukan pada pelajaran fisika saja, namun juga sering ditemukan dalam pelajaran matematika. Rumus yang digunakan untuk menghitung kecepatan adalah V = s/t
Momentum merupakan besaran turunan yang didapatkan dari perkalian antara kecepatan dengan massa. Satuan yang paling umum digunakan untuk menyatakan momentum adalah kg m/s. Sedangkan rumus yang digunakan untuk menghitung momentum ialah P = m.v.
Besaran turunan yang selanjutnya adalah percepatan yang didapatkan dari perhitungan waktu tempuh suatu benda dengan kecepatan. Untuk mendapatkan percepatan maka dilakukan pembagian kecepatan dengan waktu tempuh yang telah dilakukan.
Besaran turunan kecepatan mempunyai simbol berupa huruf V, sedangkan percepatan memiliki simbol berupa huruf a. Untuk menghitung percepatan digunakan rumus a = a= Δv / Δt
Daya merupakan besaran yang memiliki satuan berupa watt. Untuk mendapatkan satuan tersebut didapatkan dari besaran pokok waktu dengan besaran turunan usaha. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya adalah P = W/t.
Dapat dikatakan bahwa daya diperoleh dengan cara membagi nilai usaha dengan waktu yang yang dibutuhkan. Pada umumnya besaran daya banyak ditemukan pada mata pelajaran fisika.
Massa jenis merupakan besaran turunan yang didapatkan dari dua besaran pokok, yakni panjang dan massa. Dengan demikian satuan yang terciptakan untuk massa jenis adalah kg/m^3 atau dibacanya kilogram per meter kubik.
Rho merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan nama dari besaran massa jenis. Rumus yang digunakan untuk menghitung massa jenis atau rho adalah ρ= m/V
Frekuensi adalah besaran yang menunjukkan terdapat putaran ulang pada suatu peristiwa atau getaran. Pada umumnya frekuensi dinyatakan dalam satuan detik dan lebih tepatnya ditulis S^-1. Hertz merupakan satuan atau istilah yang biasa digunakan untuk menyatakan getaran.
Pada umumnya besaran ini banyak digunakan dalam perhitungan getaran suara. Adapun rumus untuk menghitung besaran turunan frekuensi, yakni f = 1/t atau 1 dibagi dengan periode (t).
Luas merupakan besaran yang asalnya dari gabungan beberapa besaran panjang. Luas didapatkan dari perkalian antara dua besaran panjang, umumnya disebut dari panjang x lebar. Satuan yang digunakan untuk menyatakan luas dalam SI adalah meter persegi (m^2).
Volume adalah besaran yang diturunkan dari besaran panjang untuk suatu benda yang memiliki tiga dimensi. Rumus volume adalah panjang dikali dengan lebar kemudian dikali lagi dengan tinggi. Satuan untuk menyatakan volume dalam sistem SI adalah meter kubik (m^3).
Besaran turunan tekanan diperoleh dari besaran luas dengan gaya, sehingga didapatkan satuan berupa N/m^2. Rumus untuk menentukan suatu tekanan adalah P = F/A. Besaran ini banyak dijumpai dalam pelajaran fisika.
Besaran turunan yang selanjutnya adalah berhubungan dengan kelistrikan, yakni muatan listrik. Satuan secara SI yang digunakan untuk menyatakan muatan listrik adalah Coulomb. Pengukuran muatan listrik tidak dapat dihitung secara langsung, melainkan dengan rumus I = Q/t.
Tegangan listrik merupakan salah satu jenis besaran yang berkaitan dengan kelistrikan dan biasanya digunakan untuk mencari perbedaan tegangan listrik. Satuan yang digunakan adalah volt (V) dengan rumus V = I.R.
Besaran pokok dan besaran turunan menjadi suatu pengukuran yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kedua besaran tersebut dipelajari dalam ilmu pengetahuan alam dan dijadikan sebagai dasarnya.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Besaran Turunan Beserta Satuan, Dimensi, dan Contohnya
Sifat Koligatif Larutan, Pengertian, Klasifikasi, Manfaat Dll
Notasi Sigma Kelas 11 – Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal
Contoh Soal Limit Fungsi Aljabar Beserta Jawabannya
Bilangan Berpangkat Pecahan, Bentuk Akar, dan Contoh Soal
Jangka Sorong Fungsi, Cara Menggunakan, Contoh Soal Dll
Pola Bilangan Segitiga, Fibonacci, Ganjil, Persegi, Dll (Lengkap)
The post Besaran Pokok dan Besaran Turunan Pengertian Serta Contohnya . ..